KABAR SIMEULUE – kabarsimeulue.id membawa laporan menyedihkan terkait kesehatan mental di Pulau Simeulue. Data yang diterima dari Kepala Dinas Kesehatan Simeulue, Armidin, merinci bahwa selama periode Januari hingga Desember 2023, sebanyak 387 orang warga Simeulue dilaporkan mengalami Gangguan Jiwa (ODGJ). Informasi ini memicu keprihatinan dan mempertanyakan upaya penanganan dari pihak berwenang, Minggu (17/12/2023).
Angka ODGJ tersebut tersebar di 14 lokasi Puskesmas di Kabupaten Simeulue, memberikan gambaran yang mengkhawatirkan. Rinciannya sebagai berikut:
- Puskesmas Teupah Selatan: 24 orang
- Puskesmas Alus Alus: 31 orang
- Puskesmas Teupah Tengah: 26 orang
- Simeulue Timur: 56 orang
- Kuala Makmur: 28 orang
- Teupah Barat: 17 orang
- Simeulue Tengah: 32 orang
- Simeulue Cut: 22 orang
- Teluk Dalam: 12 orang
- Luan Balu: 12 orang
- Salang: 49 orang
- Simeulue Barat: 28 orang
- Sanggiran: 26 orang
- Alafan: 10 orang
- dan di Puskesmas Lamerem: 14 orang
Sekretaris Dinas Kesehatan Simeulue, Hanafi Lubis, memberikan keterangan bahwa banyaknya kasus ODGJ di Simeulue disebabkan oleh faktor kemiskinan, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan faktor keturunan. Hal ini menciptakan kekhawatiran mendalam terkait ketidaksetaraan sosial dan ekonomi yang dapat memengaruhi kesejahteraan mental masyarakat.
Meskipun demikian, kepala Dinas Kesehatan Simeulue, Armidin, memilih untuk tidak memberikan penjelasan rinci tentang tindakan yang telah dilakukan atau yang akan diambil oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue. Bahkan saat dikonfirmasi kabarsimeulue.id ia enggan menjelaskan langkah apa yang akan dilakukan jika terjadi peningkatan kasus ODGJ pasca pemilu legislatif mendatang.**