KABAR SIMEULUE – Syeh Mahmud, warga Gaza yang menjadi korban serangan Israel, tiba di Simeulue untuk meminta bantuan dari masyarakat setempat.
Syeh Mahmud berhasil keluar melalui perbatasan Rafah dan tiba di Indonesia sekitar 10 hari yang lalu. Kini, di Simeulue, ia didampingi oleh Ustaz Handri, yang bertindak sebagai penerjemah bahasa Arab, dalam rangka menggalang donasi bersama Tim Dai Peduli Palestina.
Dalam wawancaranya dengan Kabarsimeulue.id pada Minggu (22/09/2024), melalui penerjemahnya, Syeh Mahmud menceritakan kondisi terkini di Gaza.
Ia mengungkapkan bahwa sebagian besar anggota keluarganya telah tewas akibat serangan bom Israel, sementara istri dan anak-anaknya masih terjebak di tempat pengungsian.
“Kami meminta bantuan dari masyarakat Simeulue dan Aceh. Di Gaza, kami saat ini menghadapi krisis makanan dan air bersih. Tak ada makanan, kami terpaksa makan rumput,” ujarnya saat ditemui di Masjid Desa Amiria Bahagia, Simeulue Timur.
Ketika ditanya soal air, Syeh Mahmud menjelaskan bahwa mereka harus menunggu hujan turun untuk mendapatkan air. Jika tidak ada hujan, banyak anak-anak yang meninggal karena kelaparan dan kehausan.
Ia juga menyebutkan bahwa lebih dari 50 ribu orang telah menjadi korban tewas di Gaza di tengah perang yang terus berkecamuk.
“Di sana, ada kapal perang dari Indonesia kiriman Prabowo yang membantu merawat warga Gaza yang terluka. Banyak juga relawan kemanusiaan dari Indonesia yang terlibat,” tambahnya.
Syeh Mahmud akan berada di Simeulue selama sepekan sebelum melanjutkan pencarian bantuan ke kabupaten lain di Aceh.
Bagi warga Simeulue yang ingin berdonasi, dapat menyerahkannya langsung kepada Syeh Mahmud atau melalui rekening Bank BSI 7845845845 atas nama Peduli Palestina. Untuk konfirmasi, dapat menghubungi Tim Peduli Palestina di WhatsApp 0811 2112 346 dan 0851 6193 7413. (Redaksi)