KABAR SIMEULUE – Penjabat (Pj) Bupati Simeulue, Reza Fahlevi, meluruskan informasi terkait perayaan hari jadi Simeulue yang dituding sebagai konser musik dengan euforia berlebihan. Klarifikasi ini disampaikan Reza pada Kamis (10/10/2024), menyusul adanya sejumlah kesalahpahaman yang beredar di masyarakat.
Menurut Reza, acara musik dalam rangkaian hari jadi Simeulue tidak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana musik hadir sebagai pengiring acara.
Namun, tahun ini Pemkab Simeulue berinovasi dengan mengundang musisi lokal serta musisi luar, seperti yang pernah dilakukan pada masa sebelumnya, ketika Rafli Kande turut meramaikan acara serupa.
Reza menambahkan, grup musik Apache dan sejumlah musisi asal Simeulue akan tampil di sela-sela acara penyerahan piagam penghargaan kepada putra-putri Simeulue yang berprestasi, sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi mereka dalam mengharumkan nama daerah.
“Ini bukan konser dengan joget-joget yang melanggar syariat Islam. Acara ini mengandung unsur syariah, di mana lagu-lagu yang dibawakan akan mengajak generasi muda kita untuk rajin mengaji dan beribadah,” jelas Reza.
Dalam pertemuan dengan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Simeulue, Reza menegaskan bahwa selama acara, akan ada pemisahan tempat duduk antara laki-laki dan perempuan. “Laki-laki di sebelah kiri, perempuan di sebelah kanan, atau sebaliknya,” imbuhnya.
Pihak MPU Simeulue pun mendukung pelaksanaan acara ini, dan menilai bahwa tudingan adanya konser euforia dalam perayaan hari jadi Simeulue adalah salah paham.
Selain itu, pada kesempatan tersebut, Pemkab Simeulue juga akan membagikan 3.000 kupon makanan gratis yang dapat ditukar di 30 UMKM yang berpartisipasi dalam acara ini.
Momen hari jadi Simeulue ini, menampilkan pelajar Simeulue berprestasi, nandong, selawat, musisi Simeulue dan musisi Aceh.
Untuk diketahui (Arti kata “Konser” kata lain acara musik di tempat yang besar, seperti kata “ceramah” di acara besar dengan kata lain “Tablik Akbar”. Jadi tidak semua konser menyalahi aturan Syariat Islam jika dikemas dengan nuansa keislaman. (firnalis)